CATATAN DAARUL FIRDAUS BAITII JANNATII
Kajian pertamaku bersama Ibu Nurus, ustadzah kami yang
selalu membimbing tanpa mengharap balas jasa.
Setelah kami berkenalan para santri baru satu per satu, ibu
menekankan pada motivasi menghafal al Qur’an.
Motivasi baca qur’an bil ghaib (ta’lim muta’alim).
Apa hikmah dari penghafal al Qur’an?
Dalam juz 22 ayat 63 disebutkan bahwa ada 3 golongan
penghafal al Qur’an, yaitu:
1.
Golongan penghafal yang
lupa
-
Maksudnya adalah ayat yang
sudah dihafal hari ini, besok pagi sudah lupa dan tidak berusaha untuk belajar
lagi
-
Diibaratkan seperti
penyakit kusta yang menggerogoti badannya saat ada di hadapan Allah.
-
Sebagaimana diriwayatkan
saat rasul isra’mi’raj, beliau di perlihatkan siksa yang paling pedih yaitu
siksa bagi para penghafal yang lupa dan tidak mau belajar lagi.
-
Dosa bagi para penghafal
tersebut jika tidak ada usaha untuk mengembalikan hafalannya, kecuali jika
usahanya sudah maksimal.
2.
Golongan tengah- tengah
-
Golongan yang benar-benar
belajar menghafal, namun kadang terlupa
-
Kadang kita benar menurut
diri kita sendiri (merasa sudah niat dan tekad yang bulat), tetapi tidak bagi
orang alim
3.
Berbuat kebaikan
-
Golongan yang terus belajar
dan membaca alqur’an, hafal atau tidak bukan menjadi prioritas
Menjadi seoarang penghafal al Qur’an, harus siap dengan
hinaan dan celaan. Apapun kebaikan yang kita lakukan pasti akan mendapatkan
ujian. Baik secara ekonomi, hati, kesehatan dan lain-lain.
Jadi, jika kita ditimpa musibah saat kita sudah menghafal al
qur’an adalah ujian. Bukan karena kita lupa hafalan, tetapi karena al qur’an
yang melupakan kita.
Jika dalam satu desa tidak ada satu penghafalpun, maka satu
desa itu berdosa semua sebab hukumnya fardhu kifayah.
#SEMOGA BERMANFAAT
Komentar
Posting Komentar