IKHTIYAR DALAM BERILMU, GURU DAN TEMAN (memilih)
-
Gambaran hidup masa depan
akan sama dengan gambaran hidup sekarang
-
Tegas dalam memilih sesuatu
dan mempertahankannya
-
Pilih yang lebih disukai
dan bagus serta yang sedang dibutuhkan agama, dan dihari esok
-
Lingkungan agama dan
belajar ilmu pasti
-
Ilmu tauhid tentang
bagaimana ma’rifatullah tidak hanya taqlid
-
Taqlid buta, imannya belum
sempurna, taqlid buta merupakan dosa. Seperti orang yang sholat lima waktu,
tetapi tidak tahu dalilnya
-
Anak wajib mengingatkan
orang tuanya, begitu juga tetangga
-
Pilih ilmu yang lama atau
yang sudah dipahami, jangan yang belum dipahami agar dalam mendalaminya tidak
terpaksa
-
Sifat wajib Allah adalah
ilmu kuno yang harus dipahami dulu baru belajar yang lain dan itu perlu
pengulangan
-
Jangan belajar ilmu debat.
Karena membuat hati tidak tenteram, menimbulkan permusuhan dan jauh dari ilmu
-
Hatinya harus kuat, dan
jangan hanya pikiran saja
-
Pilih guru yang lebih alim,
wirai (menghindari dosa) dan yang lebih tua.
-
Syekh bin abi sulaiman mewasiatkan
sikap arif, penyayang, rajin dan sabar
-
Mengaji tidak boleh
pindah-pindah dan harus diselesaikan, karena ada guru yang mentransfer ilmu di akhir
pembelajaran, ada juga dengan model ijazah, menguji dengan kesabaran hingga
ilmunya mudah diraih (tasawuf itu ilmu kesabaran)
-
Samarkand/iskandaria,
jangan meninggalkan guru yang lama, orang bisa belajarr dari lain tempat karena
guru yang dulu
-
Hormati guru waktu kita
masih kecil, kita harus bersilaturahmi
-
Saat usia bergejolak, maka
orang biasanya tidak hormat, waktunya berani, punya sir atau rahasia, untuk
melihat perbedaannya.
-
Nasionalis harus melihat
sejarah, cintai hal-hal kecil, yang berjasa pada kita maka kita bisa mencintai
hal-hal besar
-
Jadil orang besar karena
ada orang desa
-
Cara tawadhu dari hal-hal
kecil bukan memakai hadits
Komentar
Posting Komentar